My Clock

Calender

< Aug 2008 >
SunMonTueWedThuFriSat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
plus2net.com Calendar

Selasa, 30 Desember 2008

Alexander Graham Bell

Alexander Graham Bell 
Alexander Graham Bell lahir di Edinburgh, Skotlandia tanggal 3 Maret 1847. Ayahnya bernama Alexander Melville Bell. Alexander Graham Bell dikenal sebagai penemu telepon. Manfaat telepon saat ini sangat besar. Semua informasi dapat langsung kita terima dari teman-teman dan saudara kita walaupun jaraknya antar negara bahkan antar benua. Bahkan perkembangan telepon saat ini sangat pesat. Telepon jadi bisa dibawa ke mana-mana. Telepon itu dinamakan Handphone (telepon seluler). Sebenarnya banyak penemu yang melahirkan ide untuk membuat alat komunikasi dengan kabel, tetapi Graham Bell lah yang pertama kali sukses dalam penemuannya. 
Pada tahun 1870, ia pindah ke Kanada untuk menghindari wabah penyakit TBC yang berjangkit di Edinburgh, Skotlandia. Setahun kemudian, ia pindah ke Argentina. Alexander Graham Bell mengembangkan penelitiannya dari cara kerja telegraph tahun 1874. Tahun 1875, bersama asistennya yang bernama Thomas A Watson, Graham Bell membuat alat yang dapat mengenali bunyi suara. Telepon pertama Graham Bell diakui dan di berikan hak paten pada tanggal 7 Maret 1876. Setahun kemudian Alexander Graham Bell membuat perusahaan telepon pertama pada tanggal 9 Juli 1877. 
Karena jasa-jasa Graham Bell sangat besar dalam teknologi, pemerintah Perancis memberi hadiah "Volta Prize" pada tahun 1880. Hadiah dalam bentuk uang tersebut digunakan Alexander Graham Bell untuk membuat Laboratorium Volta di Washington. Setelah penemuan teleponnya, Alexander Graham Bell melanjutkan penelitian dan pengembangan di bidang komunikasi yang puncaknya adalah penemuannya yang disebut Photophone. Alat ini dapat mengirim suara dengan menggunakan gelombang cahaya. 
Selain itu Graham Bell juga bekerja melakukan penelitian medis. Ia menemukan teknik untuk mengajar bicara tuna rungu dengan menggunakan sebuah alat yang dinamakan Audimeter. Alat ini berfungsi untuk mengukur tingkat pendengaran seseorang. 
Selama hidupnya sudah 18 penemuannya diakui dan dipatenkan atas namanya sendiri dan 12 penemuannya lagi atas namanya dan teman-temannya. Tahun 1888 ia mendirikan Lembaga Geografi Nasional. Alexander Graham Bell wafat di Baddek, tanggal 2 Agustus 1922. 
CHRISTIAAN HUYGENS
PENEMU SATELIT TITAN

 
Satelit Titan merupakan satu dari tiga puluh satu satelit yang mengorbit Planet Saturnus. Satelit ini pertama kali ditemukan oleh Christiaan Huygens, seorang astronom Belanda pada tahun 1655. Titan merupakan salah satu satelit favorit untuk diteliti lebih jauh disamping Satelit Europa yang mengorbit Planet Yupiter dimana satelit itu diketahui memiliki lautan air di bawah lapisan permukaan esnya.

Menjadi tambah menarik minat para ilmuan atau astronom untuk menelitinya karena layaknya planet Bumi, Titan ini juga mempunyai atmosfer. Dan merupakan satu-satunya satelit alam (bukan satelit buatan manusia) di Tata Surya yang memiliki awan setebal 300 km.

Titan yang merupakan satelit terbesar diantara 31 satelit dari Saturnus, ini setengahnya tersusun dari es dan setengah lagi dari material bebatuan. Tekanan atmosfernya 1,6 kali tekanan atmosfir Bumi, sehingga kalau diperbandingkan, tekanannya sama seperti tekanan di lantai dasar kolam renang. Komposisi atmosfernya sendiri sama seperti Bumi, yakni didominasi oleh nitrogen, namun sebagian besar tersusun dari etana dan metana seperti senyawa kimia yang terdapat dalam kabut asap.

Lapisan atmosfer tersebut sangat tebal sehingga hujannya sampai-sampai berupa cairan mirip gasolin. Oksigennya sendiri membeku dalam wujud es air (water ice) di permukaannya. Komposisi kimia tersebutlah yang sangat menarik perhatian peneliti sebab ada kemungkinan komposisi kimia tersebut tersusun dari beberapa senyawa seperti yang berada di atmosfer Bumi primordial. Dan bahkan kandungan organik pada senyawa kimia yang ditemukan mengindikasikan, bahwa tidak tertutup kemungkinan di satelit Titan ini akan muncul bentuk kehidupan seperti di Bumi.

Memang, suhu permukaan satelit ini (saat ini) sangat rendah yakni minus 178 derajat Celsius, berarti hanya 4 derajat di atas titik jenuh metana. Hal tersebut disebabkan jaraknya yang begitu jauh dari Matahari. Dengan suhu serendah itu, memang sangat tidak mendukung adanya kehidupan. Namun pandangan lain mengatakan, bahwa meskipun dengan suhu serendah itu, bentuk kehidupan tetap saja berpeluang muncul di dalam danau hidrokarbon yang hangat akibat pemanasan internal yakni pemanasan yang di karenakan tekanan gravitasinya yang sangat besar sehingga pusat satelit ini masih panas. Seperti Bumi dengan inti planetnya yang sangat panas, satelit Titan ini juga memiliki pemanasan yang sama.

Satelit yang berukuran satu setengah kali ukuran Bulan, ini membutuhkan waktu untuk mengorbit Saturnus selama 16 hari. Dan kecepatan rotasinya (mengitari porosnya) membutuhkan waktu 16 hari juga. Dengan begitu sehingga apabila kita melihat Titan dari Planet Saturnus maka yang terlihat hanya setengah bagian saja, sama seperti melihat Bulan dari Bumi. Namun kecepatan gerak Titan enam kali lebih cepat dibanding gerak Bulan.

Titan yang bermassa seperseratus ribu massa Bumi dan berjarak 1,2 juta km dari Planet Saturnus, atau tiga kali jarak Bulan ke Bumi, ini setengahnya tersusun dari es dan setengahnya lagi dari material bebatuan. Lapisan bebatuan berada di pusat satelit hingga radius 1.700 km. Di atas bebatuan terdapat lapisan kristal es hingga permukaan satelit yang beradius 2.575 km.

Satelit Titan lebih besar dari Planet Merkurius dan merupakan satelit kedua terbesar dari seluruh satelit yang ada di Tata Surya, setelah Ganymede- satelit dari Yupiter. Diameter Titan lebih kecil 112 km dibanding diameter Ganymede.

Menarik untuk mengetahui bagaimanakah wajah Bumi di awal kelahirannya, serta mengetahui jawaban atas pertanyaan tentang asal mula munculnya kehidupan di planet biru ini. Maka penemuan dan penelitian satelit ini cukup membantunya. Walaupun nantinya diketahui bahwa satelit Titan terbukti tidak memiliki bentuk kehidupan sebagaimana yang diperkirakan, namun pemahaman mengenai interaksi kimia di sana diharapkan akan sangat membantu manusia memahami awal adanya kehidupan manusia sendiri.

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk engungkap rahasia dibalik Titan ini. Wahana antariksa Voyager 1, pada tahun 1980 telah menginformasikan kondisi atmosfer satelit Titan yang diduga mirip dengan keadaan Bumi dulu sewaktu muda, dimana ketika mengorbit di ketinggian 4.000 km di atas Titan, diketahui betapa aktifnya atmosfer satelit tersebut. Teleskop Ruang Angkasa Rubble pada tahun 1994 juga telah merekam gambar Titan, yang memperlihatkan "benua", hal mana disimpulkan dari penampakannya yang terang. Walaupun Rubble masih belum bisa membuktikan adanya "lautan" air di sana.

Demikian juga misi Cassini-Ruygens yang akan berkunjung ke sana diharapkan memberikan pandangan baru atas satelit tersebut. Selama belasan kali mengorbit Titan, Cassini akan memetakan Titan dan mengumpulkan data atmosfernya, dan di saat yang sama, Ruygens akan diterjunkan menembus atmosfer dan menganalisa unsur-unsurnya.

Wahana antariksa yang diperkirakan awal Juli 2004 berada diorbit Saturnus, ini membawa instrumen untuk menginformasikan karakteristik Titan. Diharapkan, informasi yang dikumpulkan kedua wahana itu dapat memberi pemahaman penting mengenai Bumi. Dengan penemuan dan hasil penelitian satelit ini nantinya, maka mengadakan eksperimen rumit di laboratorium untuk mengetahui kondisi Bumi pada usia dininya tidak diperlukan lagi. Dan pertanyaan ‘Bagaimana planet terbentuk’ dan ‘Dari mana manusia berasal’ bisa terjawab.

PERCOBAAN DI OBSERVATORIUM

Penelitian terhadap permukaan satelit Titan ini sudah diakukan lebih dari dua dasawarsa, namun informasi yang diperoleh belum seberapa. Hal tersebut disebabkan lapisan atmosfernya yang tebal. Sejauh ini kedalaman atmosfer saja hanya bisa diamati pada rentang gelombang radio, sedangkan pada rentang gelombang inframerah hanya sebagian yang bisa, bahkan pada rentang gelombang visual belum bisa sama sekali.

Belakangan, muncul spekulasi adanya interaksi radiasi ultraviolet Matahari dengan metana yang berada di lapisan teratas atmosfer Titan. Reaksi fotokimia tersebut mengakibatkan terbentuknya smog dan akhirnya mengakibatkan hujan hidrokarbon dalam wujud padat dan cair dalam jumlah besar.

Menurut publikasi jurnal Science edisi 2 Oktober 2003 lalu, di Observatorium Arecibo Brasil, dilakukan penelitian melalui teleskop radio raksasa berdiamater 305 m. Penelitian tersebut menemukan kondisi Titan terbaru yakni diduga adanya ‘danau hidrokarbon’ dalam bentuk cair. Dugaan tersebut didasarkan pada pantulan yang dihasilkannya. Dimana pantulan tersebut hanya bisa dilakukan oleh permukaan datar.

Dijelaskan, bahwa percobaan tersebut dilakukan pada November dan Desember 2001 dan 2002 dimana disebutkan bahwa Observatorium Arecibo dioperasikan pada panjang gelombang 13 cm (2,380 Mhz) dengan daya mendekati 1 megawatt (setara 1.000 pemanas listrik). Dan khusus untuk menerima pantulan, secara bersamaan digunakan teleskop Robert C Byrd Green Bank 100 m.

Percobaan yang dilakukan dengan memancarkan Sinyal radar ke Titan itu hasilnya kemudian kembali ke Bumi selama 2,25 jam. Dan ternyata, sinyal radar yang dipantulkan oleh permukaan Titan berwujud cair (seperti cahaya Matahari yang jatuh pada lautan). Namun meskipun lapisan bawah permukaan Titan berwujud es air, reaksi senyawa kimia, kompleks di atmosfernya menghasilkan etana, metana cair, dan hidrokarbon padat, yang menutupi sebagian permukaan es Titan.

Penelitian yang berhubungan dengan satelit Titan ini dilakukan tidak hanya berdasarkan penelitian objek langsung tetapi simulasi-simulasi juga dibuat untuk mendukung penelitian objek langsung tersebut. Salah satu cntohnya adalah dimana beberapa tahun lalu di laboratorium yang dipimpin Carl Sagan, astronom karismatis dari Cornell University, telah dibuat hidrokarbon buatan yang mirip hidrokarbon padat Titan, yaitu Titan tholin.

Semua usaha ini kita harapkan berhasil dengan baik, sehingga apapun rahasia di dalam penciptaan alam semesta ini tersibak satu persatu sekaligus menambah Kemuliaan NamaNya, Sang Khalik Langit dan Bumi.
Evolution of Television 

Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, yaitu hukum Gelombang Elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik. Pada tahun 1873 seorang operator telegram menemukan bahwa cahaya mempengaruhi resistansi elektris selenium. Ia menyadari itu bisa digunakan untuk mengubah cahaya kedalam arus listrik dengan menggunakan fotosel silenium (selenium photocell).


1875

George Carey menciptakan Selenium Camera yang digambarkan dapat membuat seseorang melihat gelombang listrik. Belakangan, Eugen Goldstein menyebut tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai Sinar Katoda.

1884 
Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam yang disebut Teleskop Elektrik dengan resolusi 18 garis.
  


1888
Freidrich Reinitzer, ahli botani Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystals), yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD baru dikembangkan sebagai layar 60 tahun kemudian.
 

1897
Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan oleh ilmuwan Jerman, Karl Ferdinand Braun. Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena sinar. Inilah yang menjadi cikal bakal televisi layar tabung.
  
1900 
Istilah Televisi pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara International Congress of Electricity yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris.

1907
Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar.
  
Campbell Swinton Boris Rosing

1923
Vladimir Kosma Zworykin, mendaftarkan paten atas namanya untuk penemuannya, kinescope, televisi tabung pertama di dunia. Setahun kemudian, dia menyelesaikan studi doktornya di Universitas Pittsburgh. Vladimir lahir di Rusia, 30 Juli 1889. Dia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT. Keterbukaan Zworykin pada kritik, membuatnya menemukan penemuan baru lagi. Sebuah kamera tabung. Ini melengkapi teknologi televisi tabung penemuannya. Penemuan itu dinamakannya iconoscope, berasal dari bahasa Yunani, icon yang berarti citra dan scope yang berarti mengamati. Ia meninggal karena usia tua pada 29 Juli 1982. Dialah yang kemudian sebagai Sang Penemu Televisi. (1889-1982).
   



1926
 




1927
Philo T Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar kerja televisi.
  



1934

 




1939
tepatnya tanggal 11 Mei, untuk pertama kalinya, sebuah pemancar televisi dioperasikan di kota Berlin, Jerman. Dengan demikian, dunia mulai berkenalan dengan alat komunikasi secara visual. Stasiun televisi itu kemudian diberi nama Nipko, sebagai penghargaan terhadap Powel Nipkov, ilmuwan terkenal Jerman dan salah seorang penemu peralatan televisi.

 


1940
Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
  


1956
Robert Adler kelahiran Amerika Serikat bersama rekannya Eugene Polley, menemukan remote control televisi. Walaupun bukan televisinya, tetapi penemuannya menjadi sangat penting bagi teknologi televisi. Dia meninggal dalam usia 93 tahun. Penerima penghargaan Emmy tahun 1997 karena penemuannya itu mendapatkan lebih dari 180 paten Amerika selama karir 58 tahunnya. Menurut istrinya, pengendali jarak jauh televisi itu bukanlah penemuan favoritnya dan dia jarang menonton televisi.
   

Robert Adler Eugene Polley 


1958
Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan layar televisi dikemukakan oleh Dr. Glenn Brown.
 


1964
Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertamakali diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow dari Universitas Illinois. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber yang juga dari Illinois.
   
Donald Bitzer Gene Slottow Larry Weber


1967
James Fergason menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis.
 

1968
Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George Heilmeier.
 

1975
Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.

  




1979
Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru organic light emitting diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.


 



1981
Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi mencapai 1.125 garis. 

 



1987
Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali. 

TV CRT diperjualbelikan pada tahun ini.
 
1995
Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian megadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan Matsushita.

2000-an
-masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.

2008 dan seterusnya
menyusul perkembangan televisi digital di negara-negara Amerika dan Eropa, Indonesia juga akan menerapkan sistem penyiaran Televisi digital (Digital Television/DTV) adalah jenis TV yang menggunakan Modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyebarluaskan video, audio, dan signal data ke pesawat televisi.

  
  Alexander Graham Bell : Perintis Bidang Komunikasi
Alexander Graham Bell adalah seorang perintis di bidang telekomunikasi, Dia dilahirkan pada tanggal 10 Maret 1847 di Edinburgh, Skotlandia. 

Dia pindah ke Ontario dan kemudian ke Amerika Serikat, menetap di Boston, sebelum memulai karirnya sebagai seorang Penemu Telepon. Sebelum menemukan ciptaannya, Bell sangat tertarik pada pendidikan untuk orang tuli. Ketertarikannya itulah yang membawanya menemukan microphone dan di tahun 1876, mesin pembicara bertenaga listrik penemuannya itulah yang sekarang ini kita sebut dengan telepon.

Di tahun 1878, Bell telah membuat telepon pertamanya di New Haven, Connecticut. Tahun 1884, sambungan jarak jauh dibuat antara Boston, Massachusetts dan Kota New York. 

Kabar dari penemuannya dengan cepat tersebar bukan saja di seluruh negara bagian bahkan di seluruh eropa. Thomas Watson yang merancang bentuk. Awalnya dibuat sangat kasar dengan sepotong kayu, sebuah corong, sebuah cangkir asam, dan beberapa kawat tembaga. Namun bagian-bagian yang sederhana tersebut mampu membuat panggilan sederhana “Mr. Watson, Datanglah kesini, Saya membutuhkan Anda (karena pakaiannya terkena cairan asam)”. 

Sejak meninggalnya tahun 1922, Industri telekomunikasi telah mengalami revolusi luar biasa. Sekarang, orang yang tidak dapat mendengar dapat menggunakan telepon untuk berkomunikasi. Serat optic memperbaiki kualitas dan kecepatan arus data. Sebenarnya, kemampuan anda untuk mengakses informasi tergantung pada teknologi komunikasi tersebut. Bell penemu telepon menemukan jalan bagi informasi tanpa batas.

Sekarang kabel telepon yang digunakan selain mampu membawa pesan suara dengan sangat singkat juga mampu membawa gambar video.

Bell tidak pernah membayangkan kalau ciptaannya akan secanggih itu,..luar biasa.

 
   


 

Tidak ada komentar: